Bawaslu Kalbar Sosialisasi TPS Rawan ke Awak Media dan Mahasiswa

Pilkada
Sosialisasi Bawaslu Kalbar.

Pontianak, APAKALBAR.COM – Bawaslu sosialisasi yang dihadiri mahasiswa dan pers dalam menghadapinya Pilkada serentak tahun 2024. Yosef Harry Suryadi, S.E. Anggota Bawaslu Kalbar membuka kegiatan ini.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terkait verialbel dan indikator TPS rawan.

Bacaan Lainnya

“Mengingat kita baru saja selesai menghadapi pemilu serentak Febuari 2024, banyak sekali evaluasi serta kekhawatiran terkait hal-hal yang harus dihindari jangan sampai terjadi di Pilkada serentak 27 November mendatang, salah satunya tentang variabel dan indikator TPS rawan,” ungkapnya.

“Variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut; Pertama, penggunaan hak pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdata di DPT, dan/atau Riwayat PSU/PSSU); Kedua, keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara); Ketiga, politik uang; Keempat, politsasi SARA; Kelima, netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI/ Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa); Keenam, logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/ kelebihan, dan/atau keterlambatan); Ketujuh, lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/ pabrik/ pertambangan, dekat dengan rumah paslon/ posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus); Kedelapan, jaringan listrik dan internet,” lanjutnya.

Baca Juga: Bawaslu Kalbar Gelar Sosialisasi Pengawasan, Temukan Coklit Bermasalah di Kabupaten/ Kota

Dalam akhir sambutannya Yosef mengajak pers beserta mahasiswa untuk sama-sama mengawasi dan mencegah kerawanan yang terjadi di TPS dalam pilkada 27 November mendatang.

“Mari kita bersama-sama mengawasi serta mencegah segala bentuk kerawanan dan kecurangan yang ada di pilkada ini. Semoga kita dapat melewati kontestasi kepala daerah dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.

Adapun 5 (lima) indikator potensi TPS rawan yang paling banyak terjadi ialah sebagai berikut:
1) 1.943 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat;
2) 1.338 TPS yang terdapat Pemilih Tambahan (DPTb);
3) 2.417 TPS yang TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS;
4) 1.066 TPS yang yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS;
5) 2.315 TPS yang yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT.

Reporter: Erianto

Editor: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *