Survei SMRC Ungkap Publik Optimis Ekonomi Nasional di 2022 Lebih Baik

NasionalSaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 % pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini kemudian diberi tajuk “Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional” yang dirilis secara online pada Minggu, 26 Desember 2021 di Jakarta.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi hasil survei tersebut menyatakan bahwa ada 31,9% warga yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu. Sementara yang menyatakan sebaliknya lebih banyak, 36,3% menilai lebih baik atau jauh lebih baik. Ada 27 persen menilai tidak ada perubahan. Yang tidak tahu atau tidak menjawab 4,8 persen.

Bacaan Lainnya

“Sebelum ada wabah Covid-19, pada survei Juni 2019, yang menilai kondisi ekonomi nasional lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya sekitar 17,5%. Setelah ada wabah Covid-19, sentimen negatif tersebut naik tajam menjadi 60,3% pada survei Oktober 2020. Meski belum kembali ke posisi sebelum ada wabah Covid-19, sentimen negatif atas kondisi ekonomi nasional menurun dari 60,3% pada Oktober 2020 menjadi 31,9 persen pada survei terakhir Desember 2021. Sementara sentimen positif naik dari 15,2% menjadi 36,3% pada periode yang sama,” papar Deni.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani

Baca Juga: MUSDA DPD LSKM Kota Pontianak: Ajang Transformasi Kepemimpinan dan Pemersatu Umat Bangsa

Konsisten dengan temuan ini, optimisme warga akan ekonomi nasional sangat tinggi. Ada sekitar 62,2% warga yang menilai ekonomi nasional tahun depan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk ada 10,6%, dan yang menilai tidak ada perubahan 19,2%. Masih ada 7,9% yang tidak tahu atau tidak menjawab.

“Temuan ini sejalan dengan optimisme warga pada ekonomi rumah tangganya. Ada sekitar 72,9% yang menilai ekonomi rumah tangga tahun depan akan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk hanya sekitar 6,7 persen, dan yang menilai tidak ada perubahan 15,9 persen. Yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 4,4 persen,” terang Deni.

Reporter: Ika Ayuni Lestari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *