KUBU RAYA, APAKALBAR.COM – Suasana khidmat menyelimuti Hotel Alimoer Kubu Raya pada Selasa, 13 Mei 2024, saat Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kalimantan Barat resmi melantik tiga Pengurus Cabang baru untuk wilayah Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah.
Acara yang mengusung tema “Memperkuat Sinergi, Mewujudkan Perempuan Sulawesi Selatan yang Berdaya dan Berbudaya di Bumi Khatulistiwa” ini menandai babak baru pengembangan organisasi perempuan asal dan keturunan Sulawesi Selatan di Kalimantan Barat.
Ketua Pengurus Wilayah IWSS Kalimantan Barat, Hj. Yuliana, S.Pd., S.H., M.Pd., dalam pidato pelantikannya menyampaikan visi besar organisasi ini.
“Pelantikan tiga pengurus cabang hari ini bukan sekadar formalitas organisasi, melainkan sebuah ikhtiar kolektif untuk menghadirkan kontribusi nyata perempuan Sulawesi Selatan dalam membangun Kalimantan Barat yang lebih baik,” ujarnya dengan penuh semangat.
BACA JUGA: IWSS Kalbar Gelar Peringatan HUT Ke-3. Yuliana: Mari Bersama Membangun Kalbar
Hj. Yuliana menekankan bahwa IWSS hadir sebagai wadah yang tidak hanya mempersatukan perempuan-perempuan asaal dan keturunan Sulawesi Selatan, tetapi juga sebagai agen perubahan.
“Kami percaya bahwa perempuan adalah pilar peradaban. Melalui IWSS, kami ingin membangun jaringan perempuan Sulawesi Selatan yang tidak hanya kuat secara internal, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Kalimantan Barat secara keseluruhan,” jelasnya.
Mengenai fokus program IWSS, ketua yang juga aktif sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pontianak ini menyatakan, “Ada dua pilar utama yang akan menjadi konsentrasi kami: pertama, pelestarian dan pengembangan budaya Sulawesi Selatan di Kalbar; kedua, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya bagi anggota dan keluarga besar IWSS. Kami akan menggelar berbagai pelatihan keterampilan, seminar pengembangan diri, serta kegiatan budaya yang dapat memperkaya khazanah kebhinekaan di Kalimantan Barat.” papar Hj. Yuliana
Terkait pelestarian budaya, Hj. Yuliana menyampaikan kekhawatirannya. “Di era globalisasi ini, tidak sedikit generasi muda keturunan Sulawesi Selatan yang mulai kehilangan akar budayanya. Melalui IWSS, kami ingin menjadi jembatan yang menghubungkan mereka dengan warisan leluhur, sekaligus mengadaptasikannya dengan konteks kekinian dan lokalitas Kalimantan Barat.” ungkapnya
Hj. Yuliana juga menekankan pentingnya kolaborasi. “Kami terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun organisasi masyarakat lainnya. Sinergi ini penting untuk memperluas dampak positif yang bisa kami berikan kepada masyarakat.” jelasnya
Di akhir sambutannya, Hj. Yuliana menyampaikan pesan khusus kepada pengurus cabang yang baru dilantik. “Kepada saudari-saudari pengurus cabang yang baru dilantik, saya mengajak kita semua untuk bekerja dengan hati. Memimpin di IWSS bukan tentang jabatan, melainkan tentang kesempatan untuk melayani dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi anggota dan masyarakat.” tutupnya
Acara pelantikan yang berlangsung sejak pukul 09.00 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Nuryamin, S.T.P., M.M. (Kepala BKKBN Kalimantan Barat), Dr. Ir. H. M. Toasin Asha, M.Si. (Ketua IKA Unhas), Dr. Rahmap, S.Ag., M.Ag. (Sekretaris BPW KKSS), Dr. Lendeng Syahrani, S.H., M.H. (Wakil Ketua BPW KKSS Bidang Organisasi ), Dr. H. Hamzah Tawil, M.Si. (Ketua BPD KKSS Kubu Raya) H. Nursim, S.Ag. (Ketua BPD KKSS Mempawah), Letkol. Inf Ibrahim Amin, S.Pd. (Penasehat BPW KKSS Kalbar) Hj. Bebby Nailufa Tappi, S.E., M.Sos. (Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak) serta tokoh masyarakat Kalimantan Barat lainnya.
Pelantikan ditutup dengan ceramaah agama, disusul dengan doa bersama dan ramah tamah. Menu khas Sulawesi Selatan yang disajikan menjadi penyempurna acara, sekaligus simbol nyata dari komitmen IWSS dalam melestarikan budaya asal.
Dengan dilantiknya tiga pengurus cabang baru ini, IWSS Kalimantan Barat semakin memperkuat posisinya sebagai organisasi perempuan yang aktif berkontribusi dalam pembangunan sosial budaya di Kalimantan Barat.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi terciptanya sinergi yang lebih besar antara komunitas Sulawesi Selatan dengan masyarakat Kalimantan Barat secara keseluruhan.
Reporter: MZB
Editor: DAR