Pontianak – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pontianak melalui Bidang Pemberdayaan Umat mengecam kekerasan tentara Israel kepada warga Palestina yang menjalani ibadah Ramadhan di kompleks Masjid Al Aqsha.
Ketua Bidang Pemberdayaan Umat HMI Cabang Pontianak Ruslianto mengatakan bahwa apa yang terjadi merupakan pelanggaran nyata karena menodai komitmen internasional soal kebebasan beragama.
“Kami menilai kekerasan tersebut merupakan pelanggaran nyata atas berbagai komitmen internasional atas kebebasan beragama,” ujar Ruslianto.
Tindakan kekerasan tentara zionis Israel jelas merupakan pelecehan terhadap agama Islam dan simbol rumah ibadah (Masjid Al Aqsha). Seperti diketahui beberapa waktu lalu tentara Israel melakukan serangkaian kekerasan terhadap warga Palestina yang sedang melaksanakan Ibadah di Masjidil Aqsha.
Pemerintah Israel secara nyata telah menodai kesucian bulan Ramadhan dan memprovokasi umat Islam yang tengah menjalankan ibadah. Terlebih Masjid Al Aqsha merupakan tempat ibadah yang seharusnya dihormati dan dilindungi dalam secara internasional, sebagaimana Islam juga memerintahkan untuk melindungi tempat ibadah agama lain.
HMI Cabang Pontianak meminta pemerintah Indonesia dan seluruh pendukung kebebasan Palestina di negara ini untuk mengintervensi dan mengaktivasi mekanisme hukum Internasional dan hukum kemanusiaan internasional, untuk membuat Israel bertanggung jawab akan serangan terus-menerus mereka kepada warga sipil Palestina dan jamaah di Masjid Al-Aqsha.
“Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tak bisa dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadhan,” tegas Ruslianto.
Dari kejadian itu, HMI Cabang Pontianak mengajak seluruh masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat Kota Pontianak untuk memboikot produk-produk buatan Israel demi membela perjuangan rakyat Palestina.
Pemboikotan terhadap produk buatan Israel harus dilakukan, untuk bertindak selektif dengan uang mereka dengan tidak membeli berbagai produk Israel dengan tujuan menekan secara ekonomi terhadap pemerintah Israel, dan berbagai perusahaan multinasional mereka yang diduga kuat terlibat dalam pelecehan hak asasi manusia Palestina.
“Sesungguhnya Israel tidak punya kekuatan apa-apa. Suka tidak suka, mereka didukung oleh kekuatan ekonominya. Maka, kalau kita ingin melawan Zionis Israel, tidak ada cara lain kita harus boikot kekuatan ekonominya,” ajak Rusli.
“Kita harus berani dan memulai untuk tidak membeli produk-produk Israel tidak hanya ketika ada serangan, tetapi seterusnya,” tambahnya.
Citizen Reporter
Editor: Ika Ayuni Lestari