Pontianak, ApaKalbar.com – Panglima Jilah pimpinan tertinggi Panglima Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Kalimantan, ikut hadir pada kesempatan makan siang dan diskusi dengan Presiden Jokowi di Restoran Pondok Kakap Pontianak, Selasa (09/08/22).
Panglima Merah TBBR sendiri adalah Organisasi Masyarakat Dayak Kalimantan yang bertujuan untuk mengajak agar orang Dayak tidak kehilangan jati dirinya sebagai manusia beradat dan berbudaya.
Panglima Merah TBBR saat ini memiliki lebih dari 360 ribu anggota di seluruh Kalimantan, termasuk masyarakat Dayak di Serawak, Brunei Darussalam, dan Jakarta.
“Presiden orangnya ramah, kita bertemu beliaulah mau menyampaikan tentang masyarakat adat, tentang perbatasan, pembangunan juga, tentang IKN,” ucap Panglima Jilah.
Ia mengatakan bahwa TBBR mendukung pembangunan di Kalimantan, namun menurutnya presiden juga harus tetap memperhatikan masyarakat adat dan hutan-hutan adat yang ada di Kalimantan ini.
“Kita mendukung pembangunan di Kalimantan cuman beliau juga harus memperhatikan masyarakat adat dan hutan-hutan adat,” ucapnya.
Baca Juga: Implikasi Batas Waktu PJ Kepala Daerah Berdasarkan UU No 10 Tahun 2016
Ia menjelaskan bahwa dalam diskusinya Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait hal tersebut, akan menjadi perhatian khusus oleh presiden.
“Beliau menanggapi, ini akan menjadi atensi khusus oleh beliau,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan kedepan TBBR akan melakukan pertemuan lagi dengan Presiden Jokowi untuk membahas permasalahan ini lebih lanjut.
“Kita akan mengadakan pertemuan lagi dengan beliau di Rumah Radakng, seminar nasional beliau pembicaranya yang bukanya, bulan 11 nanti,” tutupnya.
Reporter: Darsono
Editor: Siti Qomariyah