Badko HMI Kalbar Kecam Oknum Polisi Terduga Penyiraman Kader HmI di Kaltara

Badko HMI Kalbar
Badko HMI Kalbar Kecam Oknum Polisi Terduga Penyiraman Kader HmI di Kaltara.

Pontianak, APAKALBAR.COM — Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Kalimantan Barat mengecam keras tindakan represif yang diduga dilakukan oleh oknum aparat kepolisian terhadap kader HMI saat aksi demonstrasi di depan Mapolda Kalimantan Utara.

Dalam insiden tersebut, tiga kader HMI dilaporkan mengalami luka bakar serius akibat diduga disiram bensin oleh oknum polisi dan kemudian terbakar.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum Badko HMI Kalbar Muhammad Said, dalam pernyataannya, menyampaikan keprihatinan mendalam serta kemarahan atas insiden yang dinilai sebagai pelanggaran HAM dan mencoreng nama baik institusi kepolisian.

“Kami mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh oknum aparat. Polisi seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan menjadi pelaku kekerasan,” tegasnya.

Insiden ini memicu kecaman luas, terutama dari Badan Koordinasi (BADKO) HMI Kalimantan Barat. Melalui pernyataan resminya, BADKO HMI Kalbar mendesak Kapolda Kalimantan Utara untuk segera mundur dari jabatannya, menyebut insiden ini sebagai bentuk kelalaian institusi kepolisian dalam menjalankan tugas penegakan hukum.

BADKO HMI Kalimantan Barat: Copot Kapolda Kaltara!

Menanggapi kejadian tersebut, Badan Koordinasi (Badko) HMI Kalimantan Barat mengecam keras tindakan represif aparat dan mendesak Kapolda Kalimantan Utara untuk mundur dari jabatannya.

“Katanya polisi itu pelindung masyarakat, kok malah perilakunya tercela seperti ini? Ini sudah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” tegas Sekretaris Umum Badko HMI Kalbar dalam pernyataan resminya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya sangat kecewa dengan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat, terlebih sampai menimbulkan korban dengan luka bakar yang sangat serius. Menurutnya, hal ini bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Sebagai bentuk respons terhadap tragedi tersebut, BADKO HMI Kalbar menyerukan kepada seluruh kader HMI di Indonesia untuk bersolidaritas dan segera melakukan konsolidasi nasional. Seruan ini ditujukan sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan aparat terhadap gerakan mahasiswa yang semakin sering terjadi di berbagai daerah.

“Kami tidak akan diam. Kekerasan terhadap mahasiswa adalah bentuk pembungkaman terhadap demokrasi. Kami menyerukan solidaritas nasional agar tragedi ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

BADKO HMI Kalbar juga menyerukan kepada seluruh kader HMI di seluruh Indonesia untuk bersolidaritas dan melakukan konsolidasi nasional sebagai bentuk penolakan terhadap kekerasan aparat terhadap gerakan mahasiswa.
Sampai berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan klarifikasi resmi terkait insiden ini.

Namun, tekanan publik terhadap institusi kepolisian Kalimantan Utara terus meningkat. Berbagai elemen masyarakat pun mulai angkat suara, menuntut keadilan bagi korban dan penindakan tegas terhadap oknum pelaku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *