Singkawang, ApaKalbar.com – Aliansi Mahasiswa Kota Singkawang menggelar demo aksi di depan Gedung DPRD Kota Singkawang dengan membawa sembilan tuntutan, Rabu (09/07).
Sembilan tuntutan tersebut ialah menindaklanjuti mafia SPBU, menstabilkan harga pasar dengan sidak pasar, menangkap mafia SPBU yang menyeleweng, mendesak Pemerintah Kota Singkawang untuk mengatur pembatasan pembelian BBM Pertalite dan Solar subsidi sesuai dengan kriteria yang ditentukan, mempertanyakan proses keseluruhan pembangunan Taman Cahaya Madani Kota Singkawang, meminta pemerintah untuk menertibkan keramaian yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Taman Cahaya Madani Kota Singkawang, mengusut tuntas masalah tindak pidana korupsi di Kota Singkawang, usut tuntas indikasi penyebab banjir di Singkawang Barat dan Selatan, dan mempertanyakan izin pertambangan galian di Singkawang.
Senada dengan sembilan tuntutan mahasiswa, Ketua DPRD Kota Singkawang Sujianto mengatakan bahwa mereka perlu melibatkan dinas lain yang lebih berwenang di bidangnya, dan DPRD Singkawang sependapat dengan mahasiswa menolak kenaikan BBM.
“Dari sembilan tuntutan, ada beberapa isu nasional dan regional, untuk isu regional seperti yang kami bincangkan dengan aliansi tadi untuk melibatkan pihak eksekutif agar menjelaskan kepada mahasiswa. Kalau masalah kenaikan BBM, saya berterimakasih kepada seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Singkawang yang prihatin akan kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM ini sifatnya secara nasional, pusat yang menentukan bukan daerah, jadi kami bisa menerima aspirasi apapun yang disampaikan mahasiswa khususnya Aliansi Mahasiswa Kota Singkawang yang nantinya akan kami teruskan kepada Gubernur Kalbar, Gubernur merupakan perpanjangan tangan pusat yang menangani daerahnya masing-masing. Kami sependapat dengan mahasiswa,” tutur Sujianto saat diwawancarai.
Sujianto menegaskan bahwa Ia anti korupsi dan akan menindak tegas anggotanya jika terbukti terlibat.
“Di Singkawang selama ini korupsi hanya isu kan namanya, belum tentu terbukti. Kalau benar terbukti adanya harus ditindak. Saya sebagai Ketua DPRD, tidak senang akan adanya korupsi dan jika ada anggota saya yang terlibat korupsi, akan saya tindak tegas,” tutupnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singkawang Ihsyan Sutrisno menyayangkan sikap DPRD yang tidak bisa sepenuhnya memberi jawaban, namun Ia memastikan suara masyarakat sudah tersampaikan di depan DPRD.
“Masalah sembilan tuntutan mereka memberikan penjelasan semuanya, baik dari regional maupun nasional. Akan tetapi di dalam tuntutan tersebut mereka tidak dapat menjawabnya dikarenakan bukan bagian mereka, artinya mereka harus memanggil pihak lain seperti dinas-dinas yang terkait yang menangani masalah sembilan kasus tuntutan itu dan kami aliansi mahasiswa akan kembali menindaklanjuti sembilan tuntutan itu. Memang di DPRD hanya bisa menyurati tidak bisa memberi kepastian, namun suara hari ini sudah menjadi bagian dari masyarakat yang merasakan kenaikan BBM. Untuk masalah tindak lanjut turun atau tidaknya, itu tergantung keputusan forum saat konsolidasi ulang,” tuturnya ketika diwawancarai.
Reporter: Ika Ayuni Lestari