Wali Kota Pontianak Tekankan Profesionalisme pada Latsar CPNS 2025

Pontianak – Sebanyak 338 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) yang digelar dalam empat gelombang.

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Senin (7/7/2025).

Bacaan Lainnya

Edi menjelaskan, Latsar CPNS golongan II dan III tahun pengangkatan 2025 bertujuan meningkatkan kompetensi peserta agar memahami tugas, fungsi, serta aturan yang menjadi landasan pelaksanaan kerja.

“Harapannya mereka bisa bekerja secara profesional. Yang paling penting, mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya mengikuti seluruh tahapan Latsar dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari PNS dan PPPK merupakan penggerak utama roda pemerintahan, sehingga pelayanan publik harus menjadi prioritas.

“Dalam pelatihan ini peserta digembleng soal sistem kerja dan cara berkomunikasi dalam tim. Setelah menjadi ASN, tugas utama adalah membangun dan menyejahterakan masyarakat Kota Pontianak,” tegas Edi.

BACA JUGA: Aturan Lengkap PPPK Paruh Waktu: Syarat, Jabatan, dan Kewajiban

Edi juga mengingatkan bahwa status CPNS masih bersifat sementara. Apabila tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku, pengangkatan dapat dibatalkan.

Karena itu, ia meminta peserta memanfaatkan kesempatan Latsar sebaik mungkin.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur BKPSDM Kota Pontianak, Margaretha, mengatakan bahwa pelaksanaan Latsar merupakan bagian dari arahan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Tujuannya agar CPNS dapat menginternalisasi nilai dasar ASN BerAKHLAK,” jelasnya.

Latsar berlangsung selama 64 hari atau setara 647 jam pelajaran, dengan metode blended learning.

Rinciannya meliputi 9 hari pembelajaran mandiri, 21 hari pembelajaran daring, 30 hari aktualisasi, 1 hari pembelajaran daring tahap kedua, serta 3 hari pelatihan klasikal tatap muka di asrama.

“Kami berharap semua peserta mengikuti proses pelatihan dengan disiplin dan tanpa tertinggal,” tutup Margaretha.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *