Pontianak, Apakalbar.com – Secara umum memang advance training atau latihan kader III (LK-3) tidak begitu akrab di telinga masyarakat yang tidak aktif mendalami kehidupan dunia aktivis di Indonesia. Karena LK-3 merupakan tahapan tata kelola pengaderan di internal HMI. Namun demikian, tujuan LK-3 bukanlah hanya unuk keluarga besar HMI, tetapi juga bermuara pada upaya mencapai kedaulatan Indonesia dengan disinari nilai-nilai keislaman yang universal.
Pada posisi tujuan inilah HMI yang telah berkembang sejak 1947 dan dianggap sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang turut andil menjaga iklim demokrasi pascareformasi 1998.
Saya ingin disampaikan kepada publik bahwa kegiatan LK-3 bukanlah terjadi pada satu wilayah saja, tetapi training kepemimpinan ini terus dilakukan oleh masing-masing wilayah yang ada HMI-nya melalui Badan Koordinasi HMI pada wilayah provinsi di Indonesia. Jadi, kegiatan yang sedang berlangsung di Kalimantan Barat ini merupakan prakarsa para pengurus Badan Koordinasi HMI (Badko HMI) Kalbar.
LK-3 Badko HMI Kalbar kali ini mengusung tema “Terbinanya Kader yang mampu menterjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konseptual dalam gerakan perubahan sosial ”. Tema yang sedemikian bukan sekadar gagasan ‘pemanis’ dalam training, tetapi tema sedemikian akan dijadikan sasaran atau target kualitas yang harus dimiliki kami sebagai peserta.
Dalam hal ini peserta training tidak dapat secara sederhananya dapat dipahami bahwa peserta LK-3 harus bersaing lebih dulu untuk dapat jadi peserta dalam advance training Badko HMI Kalbar.
Menarik untuk diketahui, yang mendaftar sebagai peserta bukanlah pemuda-pemudi asal Kalbar saja, melainkan calon peserta terbuka peluang bagi seluruh generasi Indonesia dengan syarat berstatus kader HMI dan telah mengikuti intermediate training (latihan kader II). Artinya bahwa peserta LK-3 merupakan peserta yang berasal dari seluruh Tanah Air yang telah memiliki ikatan kuat dalam bingkai ideologi gerakan HMI. Oleh karena itu, tak heran jika publik menanyakan mengapa jaringan kader HMI begitu luas. Ya, salah satu alasannya adalah karena HMI menjalin silaturahmi secara nasional melalui tingkatan training yang dilakukannya.
Dalam konteks ini, saya sebagai peserta Advance Training Badko HMI Kalbar, ada beberapa kata kunci atau duduk perkara yang serius dibahas dalam training ini. Pertama adalah persoalan bagaimana generasi muda saat ini mampu mempersiapkan diri dalam menghadpi bonus demografi yang menurut pemerintahan Indonesia akan mencapai puncaknya di tahun 2045. Atas fakta kebangsaan inilah yang mendorong sikap pengurus Badko HMI Kalbar untuk mengabdi pada negara dengan melaksanakan kegiatan LK-3 sebagai haluan bagi generasi bangsa agar suatu harapan bonus demografi tidak berubah menjadi petaka demografi.
Arah training LK-3 ini bukanlah untuk menanamkan kesadaran diri bagi kader HMI semata, tetapi dari kader HMI untuk seluruh pemuda-pemudi Indonesia. Melalui tarining ini pula, para lulusan training telah membekali diri dan kemudian siap mempengaruhi pemuda-pemudi lainnya sesuai peran dan keahliannya masing-masing. Training ini berlangsung selama sepekan, dan saat dua hari training berlangsung, para peserta telah mulai mengurai persoalan dan strategi yang mesti dilakukan oleh para pemuda di negeri ini.
Penulis: Muhlas
Peserta LK-III Badko HMI Kalbar