LSKM Pontianak Gelar Bukber Meriahkan Tradisi Malam Selikuran “21 Ramadhan”

Tausiah Agama oleh KH. Zainul Fata Al-Warisi (Dewan Penasehat LSKM Pontianak)
Tausiah Agama oleh KH. Zainul Fata Al-Warisi (Dewan Penasehat LSKM Pontianak)

Pontianak – Dewan Pimpinan Daerah Laskar Satuan Keluarga Madura (LSKM) Kota Pontianak, melaksanakan Buka Puasa Bersama pada malam selikuran (Malam Ke 21 Ramadhan) untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qadar di Sekretariat LSKM Kota Pontianak di Jl. Selat Sumba Gg. Melati 1 Siantan Tengah Pontianak Utara.(22/04/2022).

Baca Juga : Ketua KKSS Kalbar Harapkan MUSDA II KKSS Kubu Raya Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini diisi dengan silaturahmi pengurus dan satgas serta uraian Hikmah oleh KH. Zainul Fata Al Warisi yg merupakan salah satu Dewan Penasehat LSKM Kota Pontianak.

LSKM Pontianak

Malam Selikuran adalah ajang melestarikan tradisi madura untuk saling bersedekah memberikan makanan ke masyarakat sekitar.

“Kegiatan ini diadakan untuk menumbuhkan dan melestarikan salah satu tradisi Madura, dimana jika malam selikuran ini orang Madura biasanya membuat makanan di rumah, kemudian membagikan makanan ke tetangga keluarga dan kerabat serta membawa ke mushola mushola yang nantinya makanan tersebut sebagai makanan berbuka puasa, Kegiatan ini harus terus diedukasi kepada kalangan muda bahwa tradisi ini tradisi baik yg harus dilestarikan karena ada nilai sedekah, nilai kebersamaan dan nilai kepedulian antar sesama, kedepannya saya berharap LSKM Kota bisa konsisten untuk terus melakukan kegiatan kegiatan tradisi yg positif agar bisa diteruskan kepada kalangan muda Madura”. tutur dr. Fawaid Akbar Selaku Ketua LSKM Kota Pontianak.

Baca Juga : MD KAHMI Kubu Raya Silaturahmi Akbar, Buka Puasa Bersama, dan Canangkan Program Wakaf

Tradisi malam selikuran diharapkan menjadi sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, introspeksi diri, dan juga meningkatkan ibadah-ibadah lain dalam sepuluh hari pada bulan Ramadan. Penamaan malam selikuran berasal dari bahasa Jawa yaitu malam yang artinya malam, dan selikur yang artinya dua puluh satu.

Angka tersebut mengacu pada tanggal 21 pada bulan Ramadan yang menjadi sepuluh hari terakhir di bulan tersebut. Di saat itulah masa awal penantian malam Lailatul Qadar tiba.

Reporter – Darsono

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *