Ketapang – Ikatan Mahasiswa Kabupaten Ketapang (IMKK) menyelenggarakan dialog publik belum lama ini. Temanya “Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Ekonomi Rakyat”. Pematerinya Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII, Subhan Noviar SE MM.
Kemudian akademisi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak, Dedi Irawan MPd Phd. serta Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Pontianak, Andi Dhirgham Charnova.
Pada materinya, Subhan mengatakan bahwa infrastruktur pendidikan, jalan, jembatan, rumah sakit atau lainnya. Pendanaan pembangunannya dibagi tiga, yakni menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau dana pusat, serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) provinsi dan APBD kabupaten.
Menurutnya, jika pembangunan dari tiga anggaran bersinergi dan berkolaborasi baik. Maka akan berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang baik pula. Namun selain pendanaan, sumber daya manusia (SDM) juga menentukan kualitas pembangunan inspratruktur itu.
“Jadi kekuasaan itu harus diingatkan, infrastruktur akan lebih baik jika SDM mampu untuk membangun dan memperhatikan wilayahnya itu sendiri,” jelas Subhan yang juga sebagai seorang tokoh Kabupaten Ketapang.
Sementara itu, Dedi Irawan menyampaikan bahwa Indonesia khususnya di Kalimantan Barat kesejahteraan masyarakatnya belum beres. Lantaran berbicara pendidikan pasti terkait juga dengan infrastruktur seperti jalan. Misalnya di Ketapang kondisi jalan masih banyak hancur sejak dan dulu hingga sekaran belum terselesaikan.
“Perbandingan Indonesia dengan luar negeri terkait infrastruktur sangat jauh bedaannya. Misalnya di Istanbul perawatan jalannya sangat rutin. Sedangkan di Indonesia belum hancur belum diatasi juga, jangan berpikir begitu terus rakyat sulit akan maju,” ujar Dedi.
Ia menegaskan harusnya infrastruktur seperti jalan dirawat rutin agar tetap bagus. “Sebab pembangunan jalan kita tetap seperti sekarang maka rakyat tidak akan maju. Jadi pengelolaan infrastruktur harus dibenahi secara baik dan benar,” saran Dedi yang juga sebagai tokoh Ketapang.
Andi Dhirgham juga menegaskan bahwa infrastruktur yang bagus sangat penting. Lantaran akan mempermudah masyarakat beraktifitas. Sehingga roda perekonomian seperti perdangangan khususnya untuk masyarakat juga akan berlangsung baik.
“Jadi infrastruktur merupakan unsur penting dalam rangka proses pembangunan. Misalnya untuk kegiatan perekonomian rakyat, hasil perkebunan bisa dibawa mudah untuk dijual ke perkotaan. Begitu untuk ekspor dan impor barang konsumsi masyarakat sehingga tidak mudah mengalami kelangkaan dan sebagainya,” tutur Dhirgham.
Anggota DPRD Kota Pontianak, Mansur AR SAg MSos menambahkan terkait anggaran pembangunan daerah. Misalnya di Kota Pontianak sangat kecil untuk pembangunan daerah. Kemudian proses untuk pencairan dana tersebut sangat susah.
“Lantaran keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah daerah. Maka pembangunan agak lama karena harus dilakukan secara bertahap. Jadi jika kita ingin membangun sebuah infrastruktur butuh perjuangan sangat besar karena harus bersiang untuk mewujudkannya,” jelas Mansur yang juga merupakan putra asal Ketapang.
Ketua Umum IMKK, Juhardi mengungkan pembangunan infrastruktur seperti jalan di Ketapang dinilainya belum maksimal. Terlebih jalan menju ke pelosok atau daerah pedalaman masih banyak belum tersentuh. Jika pun ada dibangun terkadang tidak maksimal dan tidak sesuai harapan masyarakat.
Menurut Juhardi, kondisi ini mencerminkan kondisi kemajuan suatu daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. Misalnya di Ketapang masih banyak jalan di pedalaman yang rusak. Sehingga para pelajar sulit untuk ke sekolah dan harga barang menjadi mahal.
“Jadi harapan saya kedepan agar peningkatan pembangunan di setiap daerah, khususnya Ketapang. Jika kondisi jalan jauh lebih baik tentu memperlancar ekonomi masyarakat. Semoga Ketapang semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera,” harap Juhardi.
Editor: Siti Qomariyah