PONTIANAK — Konferensi Cabang (Konfercab) III Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kota Pontianak resmi menetapkan Fatimah sebagai Ketua PC Fatayat NU Kota Pontianak masa khidmat 2025–2030. Konfercab digelar di Aula Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Pontianak, Selasa (24/12/2025).
Konfercab III mengusung tema “Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju, Indonesia Cemerlang” dan menjadi forum evaluasi kinerja sekaligus pemilihan ketua baru untuk melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi.
Proses pemilihan berlangsung dinamis dan demokratis. Dalam forum tersebut, mayoritas kader PC Fatayat NU Kota Pontianak secara aklamasi memberikan mandat kepada Fatimah untuk memimpin organisasi lima tahun ke depan.
Usai ditetapkan sebagai ketua terpilih, Fatimah menyatakan komitmennya untuk melakukan penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia, khususnya kader perempuan, serta memperkuat peran Fatayat NU sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan sosial kemasyarakatan.
“Penataan struktur organisasi dan penguatan kualitas kader perempuan menjadi fokus awal kami. Fatayat NU harus hadir sebagai kekuatan sosial yang memberi dampak nyata bagi masyarakat Kota Pontianak,” ujar Fatimah.
BACA JUGA: Miftahul Akhyar Dorong IPNU-IPPNU Mempawah Cetak Kader Muda Tangguh di Era Disrupsi
Keterpilihan Fatimah dinilai sebagai pilihan rasional mengingat rekam jejak organisasi, karakter kepemimpinan, serta kapasitas adaptif yang dimilikinya. Ia dinilai mampu membawa PC Fatayat NU Kota Pontianak semakin progresif dan relevan dengan tantangan sosial perkotaan.
Ketua PW Fatayat NU Kalimantan Barat dalam sambutannya mengapresiasi kinerja PC Fatayat NU Kota Pontianak selama satu periode terakhir. Ia menegaskan bahwa Konfercab merupakan momentum konsolidasi penting untuk menjaga kesinambungan program dan soliditas kader di seluruh tingkatan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pontianak menyampaikan dukungan terhadap peran Fatayat NU sebagai elemen strategis organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan daerah. Ia menekankan pentingnya menjaga etika, kedewasaan, dan kebersamaan dalam berorganisasi, khususnya dalam menyikapi perbedaan pandangan dalam forum musyawarah.
Reporter: Dz
