Evaluasi 1 Tahun Kepemimpinan, Mahasiswa Kecewa Bupati Tidak Temui Massa Aksi

Sambas, ApaKalbar.comMahasiswa Sambas menggelar aksi gerebek Kantor Bupati, gerakan aksi tersebut bernama Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu bertemakan “Evaluasi Kinerja Kepemimpinan Satono dan Rofi Selama Satu Tahun”, Selasa (14/06/2022).

Koordinator lapangan aksi Muhammad Rifa’ie menyampaikan mengenai slogan yang massa aksi bawa yaitu memberikan rapot merah kepemimpinan satu tahun Satono dan Rofi.

Bacaan Lainnya

“Kami memberikan rapot merah kepada Bupati bukan berarti tidak beralasan, pertama kami melihat selama kepemimpinan beliau satu tahun masih banyak sekali program unggulan yang mereka tuangkan dalam visi dan misi masih belum efektif. Terlaksananya juga sangat jauh dari kata mensejahterakan masyarakat,” ucap Rifa’ie.

Selanjutnya mengenai LKPJ APBD Tahun 2021 kami menilai masih amburadul, padahal menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah Fungsi APBD terbagi menjadi enam bagian yaitu fungsi perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan fungsi stabilisasi.

“Namun nyatanya APBD yang seharusnya memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian, masih belum menyentuh secara lansung kepada masyarakat,” ucapnya.

Aksi Demo Mahasiswa Sambas Evaluasi Kepemimpinan Setahun Bupati dan Wakil Bupati Sambas.

Rifa’ie menambahkan realisasi anggaran APBD tahun 2021 masih banyak ketidakjelasan.

“Masih banyak ketidakjelasan sebagai contoh terletak pada belanja barang dan jasa yang kurang memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” ujarnya.

Rifa’ie sebagai koordinator aksi juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Bupati dan Wakil Bupati Sambas Bapak Satono dan Bapak Rofi karena tidak menemui massa aksi yang sedang menggelar aksi.

“Kami mahasiswa Sambas yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Sambas bersatu merasa kecewa dengan tidak hadirnya bupati dan wakilnya untuk menemui kami di halaman Bupati Kabupaten Sambas ini,” ujarnya.

Rifa’ie juga menambahkan dan menegaskan bahwa aliansi hanya ingin didengarkan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Sambas.

“Kami menegaskan bahwa aliansi hanya ingin didengarkan langsung dan ditemui langsung ketika aksi digelar, dengan tidak adanya Bupati dan Wakil Bupati Sambas maka kami akan datang kembali dengan eskalasi yang lebih besar lagi untuk menyampaikan tuntutan kami,” tutupnya.

Citizen Reporter

Editor: Siti Qomariyah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *