Pontianak, APAKALBAR.COM — HIPMI PT Pontianak, sebagai salah satu organisasi yang menaungi semangat pengusaha muda di lingkungan perguruan tinggi, kini mulai menjadi bahan obrolan hangat di kalangan kader dan simpatisan. Bukan karena program-program baru yang inovatif, tapi justru karena kekosongan aktivitas yang mulai terasa.
Banyak kader muda mengaku rindu pada suasana organisasi yang hidup, yang bukan hanya hadir dalam struktur dan nama, tapi juga dalam ruang gerak dan ide-ide segar.
“Kita paham semua orang sibuk. Tapi ketika organisasi besar seperti HIPMI PT hanya terdengar namanya tanpa suara program, wajar kalau banyak yang bertanya: masih ada atau sudah tidur?” ujar Muhammad Hikmal Muttaqin mahasiswa IAIN Pontianak, salah satu kader HIPMI.
Menurut beberapa sumber internal, komunikasi antar anggota pun mulai merenggang. Grup diskusi yang dulu aktif kini sunyi, dan interaksi pun makin jarang terjadi. Banyak kader muda yang sebenarnya ingin terlibat, namun tak tahu harus mulai dari mana karena memang tidak ada ruang yang dibuka.
“Padahal potensi teman-teman di HIPMI luar biasa. Sayang kalau tidak diarahkan atau diberi wadah. Kita butuh ruang aktualisasi, bukan sekadar struktur organisasi,” ungkap Muhammad Hikmal Muttaqin.
Meski tidak ada maksud menyalahkan, para kader berharap ada refleksi bersama. Organisasi, sekecil apapun geraknya, tetap butuh nyawa. Butuh rasa memiliki. Dan itu hanya bisa tumbuh jika pengurus benar-benar hadir, bukan hanya di dalam struktur tapi juga di tengah gerakan.
Suara-suara ini bukan bentuk perlawanan, tapi panggilan. Sebuah dorongan halus agar HIPMI PT kembali pada marwahnya sebagai wadah tumbuh, belajar, dan bergerak bersama.
Karena sejatinya, organisasi bukan soal nama. Tapi soal makna.
