Kasus Beras Oplosan Diungkap, Heri Mustamin Desak Peran Aktif Pemda dan Bulog

Heri Mustamin Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Kalimantan Barat
Heri Mustamin Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Kalimantan Barat

PONTIANAK, APAKALBAR.COM – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalimantan Barat, Heri Mustamin, angkat bicara terkait kasus beras oplosan yang baru-baru ini diungkap oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Polri.

Ia menilai bahwa terungkapnya praktik curang tersebut mencerminkan lemahnya sistem pengawasan distribusi pangan di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Seperti diberitakan, hasil investigasi Kementan dan Satgas Pangan menemukan sedikitnya 212 merek beras yang tidak memenuhi standar mutu.

Pelanggaran mencakup ketidaksesuaian berat kemasan, komposisi, hingga kelengkapan label produk.

Yang mengejutkan, praktik ini turut menyeret sejumlah nama besar dalam industri pangan nasional, di antaranya Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan raksasa Japfa Group (PT Sentosa Utama Lestari).

Saat ini, Bareskrim Polri tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap keempat perusahaan tersebut.

Heri Mustamin secara terang-terangan menyebut bahwa praktik seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi.

“Ini terjadi hampir di semua merek,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi langkah Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang dinilainya berani membongkar kasus tersebut demi kepentingan masyarakat luas.

“Bayangkan, jika sudah dioplos, namun juga diberi obat kimia lagi untuk memutihkan maka akan berbahaya bagi kesehatan,” kata dia.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kalbar, Usmandy Apresiasi Gubernur Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur di Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu

Menurutnya, praktik beras oplosan bukan sekadar merugikan negara, tetapi juga mengancam kesehatan publik, terlebih jika ada unsur bahan kimia yang digunakan untuk memanipulasi tampilan produk agar tampak lebih “bersih” dan layak jual.

Untuk mengatasi persoalan ini, Heri mendorong adanya sinergi yang lebih kuat antarlembaga, termasuk Bulog dan Dinas Perdagangan.

“Tapi Bulog dan Disperindag harus bersatu. Kalau perlu ada tim pengawasan dari produksi sampai dengan pengemasan,” usulnya.

Sebagai legislator dari daerah pemilihan Kota Pontianak, ia juga menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam mendukung langkah penegakan hukum terhadap pelaku pengoplosan beras.

“Kita ingin asta cita presiden mewujudkan ketahanan pangan harus diupayakan semaksimal mungkin agar tidak ada lagi beras impor dari luar yang tak jelas,” pungkas Heri.

Reporter; Darsono

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *