PONTIANAK – Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan kehormatan menjadi salah satu provinsi yang terpilih menjadi lokasi kegiatan program Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) yang dilakukan oleh USAID.
USAID sendiri adalah kepanjangan dari United States Agency for International Development yang merupakan badan independen dari pemerintahan Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas bantuan untuk bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain di dunia dalam mendukung tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
USAID kemudian melalui perwakilannya USAID Indonesia membentuk sebuah program yang bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim dan tata kelola lingkungan hidup yang berkelanjutan antar wilayah yang diberi nama “Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR)”. Yang dilaksanakan di 4 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Aceh.
Kunjungan USAID ke Kalimantan Barat ini dilakukan untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah provinsi yang diharapkan menjadi salah satu kunci kesuksesan implementasi inisiatif-inisiatif yang didukung oleh USAID. Harapannya, kontribusi dari USAID dapat membantu pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat Kalimantan Barat dalam mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan tetap melestarikan sumber daya alam yang tersedia.
Di Kalimantan Barat, proyek USAID SEGAR bekerja di empat Kabupaten, yaitu Ketapang, Kubu Raya, Sanggau, dan Sintang sejak pertengahan tahun 2021 yang lalu. Selama tahun pertama pelaksanaannya, USAID SEGAR telah melakukan berbagai studi dan kajian terkait tata kelola lingkungan, termasuk memetakan rantai pasok prioritas terkait. USAID SEGAR juga telah mendukung pemerintah daerah untuk memperkuat forum multipihak yang ada serta meningkatkan perencanaan lingkungan dan penggunaan lahan untuk mengurangi ancaman perubahan iklim.
Untuk membahas hal tersebut, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., dengan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalbar, Ir. Sukaliman, M.T., dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Ir. Adi Yani, M.H., menerima kunjungan Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas RI selaku Pelaksana USAID SEGAR, Dr. Nur Hygiawati Rahayu, S.T., Msc., Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen, beserta rombongan di ruang kerja Gubernur Kalbar, Senin (18/4/2022).
Apresiasi tinggi diberikan Gubernur Kalbar terhadap Proyek USAID SEGAR dan berharap proyek tersebut bisa meningkatkan tata kelola pemerintahan yang tidak hanya mencakup di bidang lingkungan, tetapi di semua bidang.
“Saya mengucapkan terima kasih dengan adanya program yang menurut saya sejalan dengan tata kelola pemerintahan. Tata kelola yang baik akan mewujudkan pemerintahan yang semakin baik, terutama di sektor lingkungan, seperti Pemprov Kalbar yang meraih peringkat dua tingkat nasional bidang layanan publik oleh Ombudsman RI,” ucap H. Sutarmidji.
Lingkungan suatu daerah dapat dilihat melalui Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya, SDM di suatu daerah harus terus ditingkatkan demi kemajuan daerah tersebut.
“Peningkatan kualitas SDM bisa dilakukan dengan membangun pusat pelatihan dan sertifikasi dimana pemberian sertifikat keahlian akan diberikan setelah mengetahui kualitas kemampuan seseorang dan lulus ujian,” jelas Gubernur.
Selain SDM, tata kelola pemerintahan atau lingkungan yang baik dapat dilihat dari status desa di suatu daerah.
“Tata kelola pemerintahan yang paling baik adalah kunci sukses seluruh bidang yang berkualitas, salah satunya yaitu mampu mengubah status desa dari desa tertinggal menjadi desa mandiri. Ini karena desa tertinggal sangat rentan di bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya,” jelas H. Sutarmidji.
Pada kesempatan tersebut, Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen juga menjelaskan bahwa, “Melalui proyek SEGAR, USAID bekerja bersama pemerintah daerah untuk memperkuat kebijakan dan pelaksanaan tata kelola lingkungan yang lebih berkelanjutan, serta mendukung dunia usaha dan masyarakat lokal agar menerapkan produksi komoditas yang lebih ramah lingkungan.”
Reporter: M. Firdaus
Editor: Siti Qomariyah