KALBAR – Direktur Keamanan Negara (KAMNEG) Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) Polri Brigjen Pol Umar Effendi beberapa waktu yang lalu pada acara Halaqah Kebangsaan dengan tema “Optimalisasi islam Wasatiah dalam Mencegah Ekstimisme dan Terorisme” yang disiarkan di kanal youtube MUI menuai berbagai macam reaksi dari kalangan aktivis mahasiswa karena dinilai tendensius dan terkesan menebar fitnah untuk umat Islam.
(03/02/2022) Dalam hal ini Badko HMI Kalbar juga merespon pernyataan dari Jendral berbintang satu tersebut, dalam wawancaranya Ketua Umum Badko HMI Kalbar Abdul Muiz mengatakan Institusi Polri tidak sepatutnya mengeluarkan pernyataan tanpa data yang dipaparkan.
“Kami kecewa dengan Polri, karena sekelas Polri institusi bergengsi di negara ini kenapa berani mengeluarkan pernyataan tanpa dibarengi dengan data,” paparnya.
Tidak hanya itu Muiz juga mengatakan bahwa tidak sepatutnya Polri melakukan hal tendensius kepada umat Islam seperti ini, karena akan menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat, khususnya umat Islam.
Selain itu Muiz juga mendesak Polri agar segera memaparkan data terkait masjid yang terpapar radikalisme agar tidak terjadi kegaduhan dikalangan umat Islam.
“Kami Badko HMI Kalbar mendesak Direktur Keamanan Negara (KAMNEG) Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) untuk segera merilis data yang disembunyikan, atau yang belum disampaikan kepada masyarakat, agar ummat islam tidak merasa difitnah selain itu hal ini juga dapat memperbaiki nama baik kepolisian itu sendiri, kalau memang data itu tidak disampaikan kepada masyarakat, maka jangan salahkan masyarakat kalau menyebut Polri sebagai tukang fitnah,” tegasnya.
Ia juga mengucapkan bahwa masjid tempat ibadah umat Islam yang ingin melakukan peribadatan.
“Masjid tempat ibadah umat Islam bukan sarang teroris atau radikalisme, ini yang harus digaris bawahi. Dan jangan sampai menimbulkan respon kurang baik dari umat Islam,” tutupnya.
Reporter: Erianto
Editor: Ika Ayuni Lestari